"Arboretum Nyaru Menteng"
Meski tak sepopuler Taman Nasional Tanjung Puting, Nyaru Menteng adalah tempat reintroduksi (pelepasan dan adaptasi dengan alam liar) bagi orangutan yang memiliki peran tak kalah penting dalam usaha penyelamatan dan pelestarian orangutan. Nyaru Menteng tepatnya berada dekat dengan Palangkaraya (sekira 28 km) dan secara administratif terletak di Desa Tumbang Tahai, Bukit Batu, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pusat rehabilitasi dan reintroduksi ini terletak di dalam kawasan Arboretum Nyaru Menteng, yang awalnya dimaksudkan hanya untuk pelestarian vegetasi langka. Kini, kawasan tersebut juga mencakup kawasan hutan konservasi tempat orangutan dilepaskan setelah menjalani karantina atau rehabilitasi. Kebanyakan orangutan yang menghuni Nyaru Menteng adalah bayi orangutan yang kehilangan induknya karena dibunuh atau pun sebab lainnya. Orangutan yang pernah ditangkap manusia juga dilatih dan dirawat dengan baik di sini sebelum siap dilepas kembali ke alam liar.
Hutan di sekitar berfungsi sebagai tempat yang sempurna dimana bayi-bayi orangutan diajarkan dan dilatih untuk bertahan hidup di alam liar. Karena bayi-bayi tersebut yatim, para dokter hewan, asisten, dan pekerja yang berjumlah ratusan yang bertanggung jawab mengasuh mereka, menggantikan peran orangtua orangutan yang sudah mati karena berbagai alasan. Orangutan di sini diberi makan, dimandikan, dan dirawat dengan baik.
Pusat reintroduksi orangutan Nyaru Menteng telah menjadi pusat konservasi orangutan dengan fasilitas lengkap. Di sini tersedia kandang, klinik, kendaraan, hutan dan pulau tempat pelepasan, termasuk ratusan staf. Lokasi klinik, berbagai fasilitas untuk keperluan karantina, dan kandang sosialisasi berada di dalam kawasan berpagar seluas 1,5 ha. Hutan di sekitar kawasan tertutup bagi pengunjung karena merupakan tempat bagi pelatihan orangutan untuk hidup di alam liar.
Lima pulau kecil di sekitar sungai terdekat adalah rumah pertama bagi orangutan untuk memulai hidup baru di alam liar tanpa pengasuh mereka. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Kaja, Begamat, Palas 1, Palas 2, dan Hampapak Matei. Orangutan yang lebih besar ditempatkan di pulau dekat Sungai Rungan, sekira 8 km melalui jalan darat. Di pulau-pulau tersebut, orangutan dapat bebas berkeliaran dan belajar keterampilan bertahan hidup di hutan liar. Selain itu, pusat reintroduksi orangutan ini juga memiliki perkebunan buah sendiri dan cagar alam yang besar, tempat bagi orangutan dapat dilepaskan saat mereka siap hidup di alam bebas.
Jenis vegetasi yang hidup pada kawasan ini adalah jenis-jenis yang tumbuh dalam ekosistem hutan rawa. Berdasarkan hasil identifikasi, jenis pohon yang tumbuh di Arboretum Nyaru Menteng dapat digolongkan ke dalam 43 famili dengan jumlah species sebanyak 139 jenis. Jenis-jenis yang telah teridentifikasi antara lain Ramin (Gonistylus bancanus), Meranti rawa (Shorea spp), Mahang (Macaranga maingayi), Geronggang (Cratoxylon arborescens), Makakang (Melastoma sp), Kapur Naga (Dryobalanop sp), Kempas (Koompasia malaccensis), Rengas (Gluta Rengas), Palawan (Tristania maingayi), Belangiran (Shorea balangeran), [[Punak (Tretramerista glabra). Pohon yang tergolong langka di Arboretum Nyaru Menteng adalah Terentang (Camnospermum sp), Mentibu (Dactylocladus stenostachys), Bintangur (Callophyllum sp), Jelutung (Dyera costulata), Agathis (Agathis sp), Bangkirai (Hopea sp), Gelam Tikus (Melaleuca leucadendron), Jambu-jambu (Eugenia sp) dan Tumih (Combretocarpus rotundotus). Selain itu terdapat 4 (empat) jenis Kantong Semar yang teridentifikasi di kawasan ini yaitu Nepenthes raffesiana, N. maxima, N. ampullaria dan N. Gracilis. Jenis-jenis eksotik yang berasal dari luar kawasan yang ditanam di kawasan ini antara lain Alau (Dacridium sp), Galam (Eucalyptus sp), Nangka (Arthocarpus heterophylus), Sinonim (Arthocarpus integra), Jambu Mente (Anacardium occidentale), Rambutan (Nephelium lappaceum), Saga (Adenathera microsperma), Akasia (Acacia auliculiformis), Sungkai (Peronema canescens), Cempedak (Arthocarpus cempedak), Durian (Durio zibethinus) dan Cemara (Casuarina sp).
Jenis satwa liar yang teridentifikasi di antaranya Aves dengan jumlah sebanyak 89 jenis antara lain beo (Gracula religiosa) dan Cucak Rowo (Pyononotus zeylanicus). Jenis lain seperti Biawak (Varanus sp), Ular, Monyet
Adanya Pusat Reintroduksi Orangutan di dalam kawasan ini menjadi objek dan daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah wisata pendidikan konservasi orangutan dan pengenalan ekosistem rawa gambut, pembinaan cinta alam bagi pelajar, mahasiswa, pramuka dan generasi muda
Untuk menuju ke Arboretum Nyaru Menteng sangat mudah dijangkau, karena telah dibangun fasilitas jalan aspal yang memungkinkan dilalui baik kendaran roda dua maupun roda empat. Dari Palangka Raya ke Lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan darat ± 30 menit yaitu melalui jalan Tjilik Riwut menuju ke arah Tangkiling dan pada Km 28 belok ke kanan menuju arah Taman Wisata Danau Tahai
Kegiatan di Nyaru Menteng telah menarik perhatian sejumlah media sehingga didokumentasikan dalam sejumlah serial TV, seperti “Orangutan Diary” oleh BBC dan “Orangutan Island” oleh Animal Planet.
Nyaru Menteng dalam bahasa Dayak setempat berarti gagah dan berani, sebuah ungkapan yang tepat bagi pusat reintroduksi yang melatih orangutan yatim dan terlantar agar siap kembali ke habitat alami mereka.



Komentar
Posting Komentar